Konstruksi

Soil Test dan Tujuan Pengambilan Sample

Soil Test dan Tujuan Pengambilan Sample

Soil test dilakukan untuk menguji kondisi tanah secara fisis maupun fisik di lokasi pengujian. terdapat aktivitas pengujian, cara pelaksanaan dan cara pengambilan sampel tanah soil test.

Definisi

Soil test atau uji tanah adalah sebuah aktivitas pengujian untuk mengetahui beragam informasi sifat fisis, kimia maupun biologi tanah dan berkaitan dengan ilmu geoteknik. Hubungannya terkait dengan mekanika, teknik pondasi dan struktur bawah tanah.

Pengujian tanah bermanfaat untuk mengetahui kondisi tanah cocok atau tidak sebagai syarat ijin mendirikan bangunan. Selain itu, digunakan untuk merancang rencana pembangunan jalan, lapisan dasar, tiang bangunan, jembatan bendungan dan lain sebagainya.

Kegiatan Uji Tanah/ Soil Test

Kegiatan uji tanah harus sudah disepakati lokasi pengujiannya dan ditemtukan tempatnya sesuai denah. Terdapat beberapa kegiatan pengujian baik di lapangan maupun laboratorium. Hal ini disesuaikan dengan pengambilan data sifat tanah yang dapat dilihat di lapangan. Selain itu, sifat fisis tanah dapat diuji secara laboratorium. Berikut beberapa kegiatan soil test:

  • Pengujian CPT atau Cone Penetration Test
  • Soil Boring/ Pengeboran Tanah
  • Hand Bore
  • Uji CBR atau Penujian Kekuatan Tanah
  • Uji Kepadatan Tanah/ Sand Cone
  • DCP atau Dynamic Cone Penetrometer
  • Topografi

Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah lokasi yang akan dibangun sesuai dengan parameter bangunan yang akan dibangun. Hal ini akan mempengaruhi perancangan bangunan maupun pondasi. Serta metode pengerjaan pemasangan pondasi yang akan diterapkan.

Jangan lupa lihat juga kebutuhan beton untuk

Harga Ready Mix

Tujuan Pengujian Tanah/ Soil Test

Pengujian tanah memiliki tujuan untuk mengambil informasi mengenai sifat fisis maupun fisik tanah sesuai dengan tingkat kedalaman perkerasan pada lokasi pengujian. sifat fisis dan sifat fisik pada tanah terdiri atas, penggolongan tanah, konsistensi, daya dukung tanah dengan memanfaatkan alat sondir hingga kedalaman tanah yang dikehendaki.

Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengujian tanah di lapangan. Beberapa diantaranya yaitu, Sondir.CPT dan Bor Dangkal. Berikut penjelasannya:

  1. Sondir/CPT
    Penyondiran dapat dilakukan setelah menentukan titik sondir sebagai titik awal pada level permukaan tanah existing berupa conblok di tiap-tiap titik sondir. Penggunaan sondir berupa konus dengan frictioncone dengan ukuran luas sekitar 10 meter persegi serta luasan selimut mencapai 1,5 meter persegi.
    Cara pelaksanaan dengan melakukan penekanan pada lapisan tanah secara kontinu dengan jangkauan kedalaman mencapai 20 cm. Penggunaan alat sondir memiliki kedalaman maksimal berkisar 20 meter.
  2. Bor Dangkal
    Pelaksanaan pada pengeboran dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu titik awal pada muka tanah. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan mata bor iwan dengan tahapan kedalaman mencapai 20 cm. Tanah yang dikeluarkan oleh mata bor tersebut diambil dimasukkan ke dalam plastik sebagai sampel tanah. Jenis sampel ini merupakan jenis tanah asli atau undistrub sample.
    Namun, perlu diberikan keterangan atau kodefikasi berupa tingkat kedalaman dan waktu pengambilan tanah. Selain itu, perlu dilakukan pengambilan tabung sampel sebanyak dua buah dengan kedalaman berbeda yaitu, 1,5-2 meter dan 3,0-3,5 meter. Dua tabung tanah tersebut akan dilakukan pengujian di laboratorium.

Baca juga:

Harga Box Culvert
Alat Soil Test

Pengambilan sampel Soil Test

Metode daam mengambil contoh atanh atau sampling dapat dilakukan dengan 3 cara. Beberapa diantaranya meliputi, Uji Penetrasi Standar/SPT, Uji CPT dan uji laboratorium. Berikut pemaparannya:

Uji SPT/ Uji Penetrasi Standar

Salah satu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya dukung tanah daerah pengujian. penggunaan uji tanah ini memanfaatkan alat yang dinamakan alat standart split barrel sample atau tabung belah standar. Cara menggunakan peralatan ini dilakukan dengan memasukkan alat ke lubang bor.

Maka dari itu, tanah harus dilakukan pengeboran terlebih dahulu. Alat ini dimasukkan secara bersamaan dengan pipa bor hingga bagian ujung bertumpuan pada tanah bagian dasar. Setelah itu, dilakukan pengambilan sampel dengan memukulnya menggunakan palu dengan beratnya mencapai 63.5 kilogram.

Pegetesan tanah dilakukan dalam 3 tahapan dengan mengambil 3 sampel dengan ketebalan 150 mm. Setiap tahap mempunyai satu sampel untuk dilakukan pengujian. Tahap pertama dinyatakan sebagai kedudukan, tahapan kedua dan tahapan ketiga dilakukan penjumlahan untuk mendapatkan nilai pukulan N atau SPT.

Uji Tahanan Kerucut Sondir Tanah/ CPT Test

Sondir test merupakan pengetesan tanah sampel untuk mengetahui karakteristik kondisi tanah di lokasi pengujian. pengujian ini dilakukan terbagi atas 2 tipe, yaitu sondir ringan dengan kapasitasnya mencapai 0-250kg/cm². 

Kedua, sondir berat dengan ukuran kapasitas 0-600kg/cm². Penggunaan soil test ini dilakukan pada kondisi tanah lempung. Pengujian ini terbukti efektif dan sederhana, sehingga banyak digunakan dalam pengujian tanah geoteknik di berbagai negara.

Baca juga:

Alat Ukur Tanah

Uji Laboratorium

Pengujian tanah di lapangan perlu dilakukan uji lanjut di laboratorium. Maksud dari pengujian ini untuk mengetahui kandungan kadar air pada tanah sampel, berat jenisnya dan densitas tanah serta informasi fisis lainnya.

About Solusi Konstruksi

Informasi yang tercantum dalam artikel ini hanya untuk bahan pengetahuan pembaca saja, tidak harus diartikan sebagai bahwa kami menjual produk yang tercantum dalam isi artikel di atas.

One thought on “Soil Test dan Tujuan Pengambilan Sample

  1. Yusrijal, ST berkata:

    Sangat bermanfaat,begitu banyak ilmu yg harus dipelajari,sampai pengujian soil test,sebelum mendasain sebuah bangunan.Civil is the Best

Comments are closed.