APA ITU GALVANIS?
Galvanis adalah material seng (zink) yang melapisi besi, baja murni dan baja ringan untuk melindungi agar besi maupun baja tidak terjadi korosi atau berkarat.
Proses dan cara pelapisan tersebut biasanya dilakukan dengan mencelupkan besi atau baja pada seng cair. sederhananya, galvanisasi logam memberikannya sifat anti-korosi. Tanpa lapisan pelindung seng, logam akan tetap terkena elemen dan berpotensi mengoksidasi dan menimbulkan korosi lebih cepat.
Galvanis terhadap baja merupakan cara alternatif yang cukup hemat biaya untuk menggunakan bahan-bahan seperti stainless steel austenitic atau aluminium untuk mencegah korosi.
Penemu metodelogi ini pertama ditemukan oleh seorang ilmuan Itali (bologna) yaitu Luigi Galvani.
APA ITU GALVANISASI?
Galvanisasi adalah salah sebuah metode yang biasa digunakan untuk melindungi logam dari korosi. Ini merupakan bagian dari pengaplikasian lapisan tipis seng pada logam dasar yang lebih tebal, membantu melindunginya dari lingkungan yang dapat menimbulkan karat.
Bila anda berada di jalanan dan melihat rambu jalan dan tiang lampu memiliki warna terang silver, nah itu sebenarnya adalah lapisan yang dilapisi seng.
PROSES PEMBUATAN GALVANIS (GALVANISASI)
Pada saat besi atau baja direndam dengan cairan seng terjadi reaksi metalurgi (pencampuran secara kimiawi berdasarkan proses keilmuan tentang besi dan baja).
Reaksi ini adalah proses difusi (pengaliran), sehingga bentuk pelapis menjadi seragam dan merata pada permukaan baja dan besi.
Proses galvanisasi dapat melindungi logam terdiri dari beberapa cara antara lain:
Pertama menciptakan lapisan pelindung yang melindungi logam dari lingkungan sekitarnya. Lapisan seng dapat mencegah air dan kelembaban serta elemen lain di udara dari korosi baja di bawahnya. Jika lapisan seng tergores cukup dalam, logam akan menjadi terbuka dan rentan terhadap korosi.
Baca juga: produk besi
Galvanisasi juga dapat melindungi logam melalui proses yang disebut “korosi galvanik”. Korosi galvanik terjadi ketika dua logam dari susunan elektrokimia yang berbeda ditempatkan saling kontak dengan elektrolit yang ada, seperti air asin.
Tergantung pada struktur atom dari dua logam, satu logam adalah anoda dan yang lainnya adalah katoda. Anoda terkorosi lebih cepat daripada dengan sendirinya dan katoda berkarat pada kecepatan yang lebih lambat daripada dengan sendirinya.
Alasan seng digunakan untuk galvanisasi adalah karena ia memiliki afinitas terhadap menjadi anoda ketika bersentuhan dengan berbagai jenis logam. Karena lapisan seng yang bersentuhan dengan logam tidak mulia biasanya merupakan anoda, ia memperlambat korosi logam dasar, atau katoda.
Metode Galvanisasi
Ada beberapa proses berbeda untuk logam galvanis:
Hot-Dip Galvanizing
Seperti namanya, metode ini melibatkan mencelupkan logam dasar ke dalam kolam seng. Pertama, logam dasar harus dibersihkan baik secara mekanis, kimiawi, atau keduanya untuk memastikan ikatan kualitas dapat dibuat antara logam dasar dan lapisan seng.
Setelah dibersihkan, logam dasar kemudian dialirkan untuk menghilangkannya dari sisa oksida yang mungkin tersisa setelah proses pembersihan. Logam dasar kemudian dicelupkan ke dalam bak cairan seng yang dipanaskan dan ikatan metalurgi terbentuk.
Kelebihan metode ini adalah ekonomis; itu dapat dilakukan dengan cepat dan ke bentuk yang kompleks. Namun, pelapisan akhir relatif tidak konsisten terhadap proses galvanisasi lainnya.
Baca juga: Harga Bondek
Pra-galvanisasi
Metode ini sangat mirip dengan galvanis hot-dip tetapi dilakukan di pabrik baja, biasanya pada bahan yang sudah memiliki bentuk tertentu. Pra-galvanisasi melibatkan lembaran logam bergulir melalui proses pembersihan yang serupa dengan proses galvanisasi hot-dip. Logam itu kemudian melewati kolam seng panas, cair dan kemudian ditarik kembali.
Keuntungan dari metode ini adalah bahwa gulungan besar lembaran baja dapat dengan cepat digalvanisasi dengan lapisan yang lebih seragam dibandingkan dengan galvanis hot-dip.
Kerugiannya adalah bahwa begitu fabrikasi logam pra-galvanis dimulai, area yang terbuka dan tidak dilapisi akan hadir. Ini berarti bahwa ketika gulungan panjang lembaran dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil, tepi tempat logam dipotong dibiarkan terbuka.
Elektro-galvanisasi
Berbeda dengan proses sebelumnya, electrogralvanizing tidak menggunakan rendaman seng cair. Alih-alih, proses ini memanfaatkan arus listrik dalam larutan elektrolit untuk mentransfer ion seng ke logam tidak mulia.
Ini melibatkan pengurangan ion-ion seng bermuatan positif menjadi logam seng yang kemudian diendapkan pada material bermuatan positif. Penyuling biji-bijian juga dapat ditambahkan yang membantu memastikan lapisan seng halus pada baja. Mirip dengan proses pra-galvanisasi, elektrogalvanisasi biasanya diterapkan terus menerus pada gulungan lembaran logam.
Beberapa keuntungan dari proses ini adalah lapisan yang seragam dan ketebalan lapisan yang tepat. Namun, pelapisan biasanya lebih tipis dari pelapisan seng yang dicapai dengan metode galvanis hot-dip yang dapat mengakibatkan berkurangnya perlindungan korosi.
Selanjutnya megenai galvalum, galvalum adalah material zincalume sebanyak 55 persen, silikon sebanyak 1,5 persen, aluminium sebanyak 43,5 persen, dan zinc sebanyak 1,5 persen. Galvalum untuk pertama kali dipopulerkan pada tahun 2000
Salah satu jenis besi yang sering melalui proses galvanisasi yaitu besi wiremesh