Material

Mengenal Batu Sirdam Untuk Kebutuhan Konstruksi

Mengenal Batu Sirdam Untuk Kebutuhan Konstruksi

Proses konstruksi membutuhkan berbagai material yang berasal dari alam. Kebutuhan ini tak bisa dielakkan lagi guna menyelesaikan konstruksi, mulai dari jalan, jembatan, gedung, dan bangunan perumahan. Salah satu  material dari alam ini adalah batu sirdam atau pasir makadam. Salah satu kebutuhan material dalam pembangunan dari jenis batu krikil dan pasir ini sangat cocok untuk kebutuhan pada pekerjaan pengurugan, pengecoran dan lain sebagainya.

Banyak istilah-istilah dalam bangunan ini yang kadang tidak banyak yang tahu apa arti dari istilah tersebut, diantaranya istilah Sirdam, Sirtu dan lain sebagainya, materi yang akan kami coba ulas di sini yaitu batu Sirdam.

Batu Sirdam

Batu sirdam adalah istilah kependekan dari pasir makadam, yaitu campuran pasir sebesar 50% dan batu makadam sebanyak 50%, perpaduan dua material antara pasir dengan batu makadama ini akan menghasilkan pemadatan dan perataan pada komponen bangunan, contoh penggunaan bisa untuk pemadatan jalan, campuran beton dan lain sebagainya.

Istilah makadam mengacu pada pecahan batu kali yang dikenal sebagai bahan konstruksi yang utama dan baku. Material ini mudah ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu fungsinya adalah untuk pengurukan dengan sifat batuannya runcing. Sifatnya yang mudah mengunci ini bisa dipakai dalam pemadatan jalan dan lahan yang kemudian dilapisi denan cor atau aspal.

Batu Sirdam Untuk Konstruksi Jalan

Batu sirdam termasuk agregat yang diperlukan dalam konstruksi jalan. Agregat batuan ini menjadi komponen  utama dari lapisan perkerasan jalan dengan 90 hingga 95 persen agregat. Angka ini didasarkan pada berat atau 75 hingga 85 persen dari agregat jika didasarkan dari volume.

Baca juga: Harga batu makadam

Sifat agregat sangat penting, khususnya dalam menentukan kualitas perkerasan jalan, meliputi:

  • Gradasi dan ukuran agregat maksium : hal ini penting dalam menentukan stabilitas perkerasan. Gradasinya menentukan besaran rongga antar butiran agregat. Dengan demikian, maka stabilitas akan turut berpengaruh begitu juga pada proses pelaksanaan perkerasan jalan.
  • Kadar lempung turut mempengaruhi kualitas : adanya lempung pada agregat batu sirdam bisa menguragi kualitasnya. Alasannya ialah lempung yang membungkus partikel agregat membuatnya tidak merekat sempurna pada aspal.

Baca Juga: Harga Pagar Panel Beton

Selain itu, adanya lempung ini membuat luas yag harus dilapisi aspal menjadi bertambah sehingga memungkinkan terjadi stripping atau lepasnnya ikatan aaspal dan agregat.

  • Ketahanan agregat : batu sirdam yang baik akan memiliki ketahanan yang baik pula. Khususnya pada pengaruh mekanis maupun kimia. Selain itu, batu agregat ini juga harus memiliki daya tahan dari degradasi yang bisa timbul akibat proses pemadatan hingga pencampuran.
  • Bentuk agregat : bentuk batu agregat ini mempengaruhi stabilitas lapisan perkerasan. Karena agregat ini buatan alam, maka bentuknya tidak menentu. Ada yang berbentuk pipih, kubus, lonjong, hingga tak beraturan atau irregular.
  • Daya lekat agregat pada aspal : pecahan batu kali yang disebut batu sirdam bisa jadi material perkerasan jika daya lekatnya terhadap aspal bagus.
  • Berat jenis : yang dimaksud berat jenis adalah perbandingan antara berat volume agregat dengan volume air. Sebelum pekerjaan perkerasan dimulai, maka ditentukan dulu perbandingan berat guna mengetahui banyaknya  prosi.

Baca juga: Harga Ready Mix

Lapis Penetrasi Makadam

Lapis penetrasi makadam atau Lapen menjadi lapis aus atau permukaan pada perkerasan jalan. Lapen ini terdiri dari agregat pokok, pengunci, dan penutup yang kemudian diikat oleh aspal, lalu disemprotkan dan dipadatkan lapis per lapis.

Secara rinci, inilah agregat yag dipakai dalam perkerasan jalan tersebut :

  • Batu pokok : batu pecah dengan ukuran 3 hingga 5 cm
  • Batu pengunci : batu pecah dengan ukuran 1 hingga 3 cm
  • Batu penutup : batu pecah dengan ukuran 0,3 hingga 1 cm
  • Aspal keras : aspal dalam drum

Suatu konstruksi disayaratkan memiliki lapisan perkerasan dengan stabilitas tinggi. Dengan demikian maka akan mampu meneruskan tekanan beban ada area yang lebih luas. Karenanya, pemilihan batu sirdam menjadi alternatif sebagai agregat dalam perkerasan jalan. Dari sisi kualitas harus memenuhi syarat yang ada. Bukan hanya dalam hal bentuk, namun juga ukuran dan tingkat kekerasannya.

Demikian informasi mengenai pengenalan salah satu jenis material konstruksi, yaitu pasir dan batu makdam (sirdam), mudah-mudahan menjadi bahan informasi yang berguna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *