Materi mengenai pengenalan dasar ilmu ukur tanah ini membahas sekitar pendekatan secara umum, tidak membahas pada pendalaman secara khusus, sekedar pendekatan dalam memahami secara dasar
Dalam ilmu tenik sipil, salah satu faktor suksesnya sebuah konstruksi ialah memahami untuk ilmu ukur tanah. Ada banyak tahap dalam aplikasinya. Semuanya harus dilakukan secara berurutan hingga sebuah proyek bisa dijalankan dengan lancar dan menghasilkan pembangunan yang terbaik sesuai perencanaan awalnya.
Konsep dasar Ilmu Ukur Tanah
Surveying dalam ilmu ukur tanah disebut juga dengan pengukuran. Sebenarnya, istilah ini merupakan sebuah disiplin ilmu yang cakupannya sangat luas, meliputi: metode pengukuran tanah, proses, penyebarluasan informasi dari hasil pengukuran berupa bentuk fisik dari bumi atau llingkungan yang diukur. Secara umum, lingkup pekerjaan surveying ini adalah menghitung jarak dan sudut baik bidang vertical maupun horizontal.
Memahami ilmu ukur tanah tidak hanya berperan dalam kosntruksi bangunan saja. Para engineer bisa memanfaatkan studi ini untuk berbagai kepentingan teknik sipil. Jadi, perannya sangat komplek. Hampir di segala aktivitas yang melibatkan teknik sipil, pasti akan melibatkan peran dari ilmu ukur tanah dan tahap surveying.
Berikut ini ada beberapa peran dari ilmu ukur tanah yang perlu diketahui diantaranya:
- Dalam pertambangan
Survey tanah juga dilakukan untuk pertambangan. Untuk bidang ini, banyak teknik khusus yang dilakukan untuk menentukan posisi dan juga gambar proyeksi objek baik di permukaan maupun bawha tanah. Jadi bisa dibilang bahwa surveying dalam bidang pertambangan cukup sulit dan kompleks.
Lebih detail dalam pendekatan untuk ilmu ukur tanah dalam pertambangan memiliki peran sebagai berikut:
- Menampilkan informasi tentang topografi atau kondisi tanah dan lingkungan yang membantu ber-eksplorasi di area pertambangan
- Hasil surveying bisa membantu menentukan lokasi dari trenches, testpits, dan boreholes.
- Membantu dalam membuat rancangan tambang dan mengukur kemajuan tambang
- Menyajikan data yang membantu pengukuran space border dan juga depth sebelum tahap peledakan
- Turut menentukan arah serta batas-batas tempat yang akan dilakukan penggalian dalam tambang sekaligus guide line pada pertambangan bawah tanah
- Pembuatan peta
Pendekatan untuk ilmu ukur tanah berperan juga dalam pembuatan peta yang merupakan gambaran dari permukaan bumi. Semua keadaan permukaan bumi dapat diterjemahkan dalam peta dengan symbol-simbol tertentu.
Untuk peta induk, survey tanah dan lingungan dilakukan secara langsung di lapangan dengan standar aturan baku yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan pada peta turunan, hanya menggunakan acuand ari peta sebelumnya yang sudah ada sehingga tidak butuh surveying langsung di lapangan.
Pendekatan untuk ilmu ukur tanah pada pembuatan peta sangat penting. Utamanya dalam menentukan semua unsur topografi di permukaan bumi baik alami maupun buatan manusia. Dalam bidang ini pula bida pula menentukan data tentang topografi spesifik dari suatu lingkungan, seperti pada peta geologi, tata guna lahan, dan jenis peta tematik lainnya.
Contoh lainnya dalam implementasi proyek pengerjaan pemagaran dengan menggunakan pagar beton pada lahan, baik itu lahan kosong maupun perumahan, sebelum pengerjaan hal yang paling mendasar yaitu pengukuran area.
Baca juga: Harga Pagar Panel Beton Precast
Begitu juga dengan pekerjaan yang akan dibangun dengan menggunakan beton ready mix, dibutuhakn ketelitian dalam pembuatan pondasi pada bidang tanah yang akan dibuat
Baca juga: Harga Ready Mix
Kesalahan dalam Memahami Ilmu Ukur Tanah
Dalam ilmu ukur tanah juga bisa mengalami kendala dan masalahnya sendiri. Hal ini karena pengukuran bukanlah hal sederhana yang bisa dilakukan tanpa ilmu dan teknik tertentu. Pada studi ini juga dibutuhkan peralatan khusus dan kemampuan dalam menggunakannya. Maka tidak heran jika surveying dalam ilmu ukur tanah juga terkadang mengalami hambatan dan masalah.
Berikut ini adalah penyebab kesalahan yang sering terjadi dalam pengukuran tanah atau surveying dalam memahami ilmu ukur tanah:
- Kesalahan yang dilakukan pengukur, meliputi: salah dalam mencatat hasil pengukuran dan menyajikan data, tidak teliti dan tepat dalam proses pengukuran, kurang pahamnya cara pemakaian hingga prosedur dalam surveying.
- Kesalahan akibat instrument error, meliputi: konstruksi atau perakitan alat yang tidak sempurna dan juga sering ditemui kesalahan pada kalibrasi alat pengukuran.
- Kesalahan akibat alam atau natural error yang tak bisa dihindarkan, meliputi: adanya perubahan pada tempetarure di tempat survey, adanya pembiasan cahaya, adanya kelembaban udata dan angin yang kurang mendukung kerja pengukuran, adanya deklinasi magnetic dan juga gaya berat hingga pengukuran tidak maksimal.
Dari beberapa penyebab kesalahan dalam memahami untuk ilmu ukur tanah di atas, maka memungkinkan bahwa ada banyak kesalahan dalam pneyajian data dan juga hasil pengukuran yang dilakukan.
Beberapa kesalahan sebagai akibat dari personal error, instrument error, dan juga natural error di atas, maka berikut ini kesalahan yang sangat mungkin terjadi dan dialami dalam tahap surveying:
- Adanya gross error, berupa kesalahan nilai ukur yang bisa jadi sangat besar maupun kecil atau berbeda dari nilau pengukuran yang seharusnya. Biasanya kesalaha bersumber dari personal atau pengukurnya. Untuk mengatasinya, pengukuran ulang bisa dilakukan secara keseluruhan.
- Adanya systematic error, berupa kesalahan pada hasi pengukuran yang menyimpang, dapat diatasi dengan cara kalibrasi alat pengukuran sebelum digunakan. Selain itu bisa juga diantisipasi dengan penggunaan metode pengukuran tertentu yang tepat untuk surveying.
- Random accidental error, bisa terjadi akibat personal, instrument, mauun natural error. Kesalahan ini dapat dimimalkan dengan melakukan surveying beberapa kali dan menghitung kembali nilainya dengan perataan nilai.
Setidaknya, itulah kesalahan umum yang terjadi dalam aplikasi memahami dalam ilmu ukur tanah yang dilakukan dalam berbagai kebutuhan ilmu teknik sipil. Pentingnya studi ini membuatnya tak terpisahkan dari setiap kegiatan konstruksi dan proyek yang ada baik proyek besar maupun kecil.
Demikian informasi mengenai pengenalan dasar mengenai ilmu ukur tanah yang perlu diketahui khususnya oleh praktisi konstruksi